BAB I
PENDAHULUAN
Dalam
suatu wilayah yang memiliki penduduk tentu saja terdapat
perubahan-perubahan.Dimana perubahan yang dimaksud disini adalah pertumbuhan
penduduk suatu wilayah yang dipengaruhi oleh varibel utama Demografi.Yakni fertilitas,
mortalitas, dan migrasi dimana ketiga variable tersebut sangat berpengaruh
terhadap dinamika penduduk pada wilayah tersebut.
Dalam
mengkaji dinamika penduduk tersebut maka diperlukan sebuah metode agar lebih
mudah pengkajiannya.Tedapat metode pencacahan yang menghasilkan suatu data dalam
rangka untuk mempelajari suatu dinamika penduduk wilayah tersebut.Karena dengan
data dinamika penduduk tersebut bisa digunakan sebagai tolok ukur pembangunan
suatu bangsa.Dengan data tersebut maka akan mudah mengkaji kematian, kelahiran,
dan perpindahan penduduk yang ada. Sehingga warga tersebut diakui sebagai warga
mana.Dalam pembahasan ini saya ingin mengungkapakan dinamika penduduk yang
terdapat pada kelurahan Cokrodiningratan, Yogyakarta.
Dalam karya ilmiah ini akan dibahas beberapa
rumusan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah
yang dimaksud dengan dinamika penduduk?
2. Apa
saja yang menjadi factor penentu dinamika penduduk?
3. Bagaimana
dinamika penduduk pada daerah kelurahan Cokrodiningratan, Yogyakarta?
Tujuan
disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
Demografi.Selain itu penyusunan ini juga diharapkan untuk membuka jendela
pengetahuan tentang berbagai dinamikapenduduk dan segala hal yang
mempengaruhinya. Selain itu juga, untuk memberikan
sedikit informasi tentang dinamika penduduk yang ada di Indonesia
dan kota Solo khususnya. Harapan penulis adalah agar makalah
ini tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri, akan tetapi bermanfaat juga
bagi mereka yang membutuhkan untuk referensi ataupun hanya sekedar bahan bacaan
semata.
PEMBAHASAN
Dinamika penduduk adalah perubahan
keadaan penduduk.Perubahan perubahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal.Dinamika
atau perubahan lebih cenderung pada perkembangan jumlah penduduk suatu Negara
atau wilayah tersebut. Jumlah penduduk tersebut dapat diketahui melalui sensus,
registrasi dan survey penduduk. Sensus pertama dilaksanakan pada tahun 1930 pada
zaman Hindia Belanda. Sedangkan sensus yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia
dimulai pada tahun 1961,1971, 1980, 1990, 2000, dan yang terakhir tahun 2010.
Pertumbuhan penduduk merupakan salah
satu factor yang penting dalam masalah social ekonomi dan masalah penduduk.
Jumlah penduduk akan berpengaruh terhadap kondisi social ekonomi suatu daerah.
Jumlah penduduk dapat
mengalami perubahan dari waktu ke waktu yaitu bertambah atau berkurang.
Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh 3 (tiga)
faktor yaitu :
a.
Kelahiran (natalitas)
b.
Kematian (mortalitas)
c.
Migrasi (perpindahan)
Jumlah
kelahiran dan kematian sangat menentukan dalam pertumbuhan penduduk Indonesia,
oleh karena itu kita perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelahiran
dan kematian. Faktor yang menunjang dan
menghambat kelahiran (natalitas) di Indonesia adalah sebagai berikut:
Ø Kelahiran (fertilitas)
Pengukuran tingkat
kelahiran ini sulit untuk dilakukan, karena banyak bayi-bayi yang yang
meninggal beberap saat kelahiran tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran
atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati.
Tinggi rendahnya tingkat
kelahiran dalam suatu kelompok penduduk tergantung pada struktur umur,
penggunaan alat kontrasepsi, pengangguran, tingkat pendidikan, status pekerjaan
wanita serta pembangunan ekonomi.
a. Penunjang
Kelahiran (Pro Natalitas) antara lain :
1.
Kawin usia muda
2.
Pandangan “banyak anak banyak rezeki”
3.
Anak menjadi harapan bagi orang tua
sebagai pencari nafkah
4.
Anak merupakan penentu status social
5.
Anak merupakan penerus keturunan
terutama anak laki-laki.
b. Penghambat
Kelahiran (Anti Natalitas) antara lain :
1.
Pelaksanan Program Keluarga Berencana
(KB)
2.
Penundaan usia perkawinan dengan alasan
menyelesaikan pendidikan
3.
Semakin banyak wanita karir.
Penggolongan
angka kelahiran kasar (CBR) :
1.
angka kelahiran rendah apabila kurang
dari 30 per 1000 penduduk
2.
angka kelahiran sedang, apabila antara
30 – 40 per 1000 penduduk
3.
angka kelahiran tinggi, apabila lebih
dari 40 per 1000 penduduk
Ø Kematian (mortalitas)
Ada beberapa tingkat
kematian, yaitu tingkat kematian kasar(crude death rate) dan tingkat kematian
khusus(age specific death rate).
Tingkat kematian kasar
(crude death rate) adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per
jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut.
Tingkat kematian khusus
(age specific death rate) dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain umur,
jenis kelamin, pekerjaan.
Faktor
yang menunjang dan menghambat kematian (mortalitas) di Indonesia, adalah
sebagai berikut :
a.
Penunjang Kematian (Pro Mortalitas)
antara lain :
1.
Rendahnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya kesehatan
2.
Fasilitas kesehatan yang belum memadai
3.
Keadaan gizi penduduk yang rendah
4.
Terjadinya bencana alam seperti gunung
meletus, gempa bumi, banjir
5.
Peparangan, wabah penyakit, pembunuhan
b. Penghambat
Kematian (Anti Mortalitas) antara lain :
1.
Meningkatnya kesadaran penduduk akan
pentingnya kesehatan
2.
Fasilitas kesehatan yang memadai
3.
Meningkatnya keadaan gizi penduduk
4.
Memperbanyak tenaga medis seperti
dokter, dan bidan
Penggolongan angka kelahiran kasar :
1.
angka kematian rendah apabila kurang
dari 10 per 1000 penduduk
2.
angka kematian sedang, apabila antara 10
– 20 per 1000 penduduk
3.
angka kematian tinggi, apabila lebih
dari 20 per 1000 penduduk
Ø Migrasi
Penduduk
Migrasi merupakan akibat
dari keadaan lingkungan alam yang kurang menguntungkan. Sebagai akibat
dari keadaan alam yang kurang menguntungkan menimbulkan terbatasnya sumber daya
yang mendukung penduduk di daerah tersebut.
Yang perlu diperhatikan
seorang migran dalam menentukan keputusan untuk pindah ke daerah lain yaitu
factor persediaan sumber daya alam, factor lingkungan social budaya, factor
potensi ekonomi. Dengan mengetahui factor-faktor dimuka, setidaknya terhindar
dari akibat negative.
Untuk mengetahui
pertumbuhan penduduk suatu daerah cepat atau lambat dilihat dari bentuk
piramida penduduk. Karena dengan melihat bentuk piramida penduduk akan
diketahui mengenai perbandingan jumlah penduduk anank-anak, dewasa, dan orang
tua pada wilayah yang bersangkutan.
Keadaan struktur
penduduk yang berbeda-beda akan menunjukkan bentuk pyramida yang berbeda pula.
Struktur penduduk ada tiga jenis, yaitu piramida penduduk muda, piramida
stasioner, dan piramida penduduk tua.
Migrasi
merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan
penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat
nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional,
dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap).Mobilitas penduduk permanen
disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke
tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan
untuk menetap.
1. Jenis-jenis
Migrasi
a. Migrasi
Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya.
1) Imigrasi,
yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap.
Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran
2) Emigrasi,
yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan
emigrasi disebut emigrant
3) Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya
imigran ke negara asalnya
b. Migrasi
Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu Negara.
1) Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota
dengan tujuan menetap.
2)
Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke
pulau yang jarang penduduknya di dalam wilayah republik Indonesia. Transmigrasi
pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh pemerintah Belanda
yang dikenal dengan nama kolonisasi.
1.
Transmigrasi Khusus, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan degan tujuan
tertentu, seperti penduduk yang terkena bencana alam dan daerah yang terkena
pembangunan proyek
2.
Transmigrasi Spontan (swakarsa), yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh
seseorang atas kemauan dan biaya sendiri
3.
Transmigrasi Lokal, yaitu transmigrasi dari suatu daerah ke daerah yang lain
dalam propinsi atau pulau yang sama
4.
Transmigrasi Umum, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai oleh
pemerintah
3) Ruralisasi,
yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi
merupakan kebalikan dari urbanisasi. Selain jenis migrasi yang disebutkan di
atas, terdapat jenis migrasi yang disebut evakuasi. Evakuasi adalah perpindahan
penduduk yang yang terjadi karena adanya ancaman akibat bahaya perang, bencana
alam dan sebagainya. Evakuasi dapat bersifat nasional maupun internasional.
Observasi ini merupakan rujukan dalam pembuatan laporan
dinamika penduduk yang menggunakan data statis yang berupa data umum, luas
daerah / wilayah, kelembagaan desa/kelurahan, prasarana pemerintahan desa /
kelurahan, pemerintahan kecamatan, prasarana pengairan, sarana kapal/perahu, prasarana/sarana
pengangkutan dan komunikasi, sarana jalan dan jembatan, sarana perekonomian,
jumlah perusahaan /usaha, fasilitas perkreditan, sarana
sosial/budaya, pembangunan. Selain itu ada pula data dinamis yang berupa
pemerintahan kecamatan, kependudukan, keagrariaan, tanam –tanaman, data pangan,
pertambangan, perikanan, transportasi, bidang polkam, pemilu.Akan tetapi data
yang saya ambila hanya data mengenai kependudukan.Karena observasi disini hanya
ditujukan pada dinamika penduduk dimana dinamika penduduk hanya dipengaruhi
oleh kelahiran, kematian, dan migrasi.
Data-data tersebut dicatat oleh badan pusat
statistic melalui pencacahan dengan sensus maupun survey yang kemudian ketika
data tersebut jadi, tanggung jawab data tersebut kemudian menjadi milik
kelurahan atapun kecamatan dimana pada setiap akhir tahun direkap untuk
dijadikan laporan tahunan.
Data-data kependudukan ini sangat penting adanya,
dikarenakan dengan data ini akan diketahui jumlah penduduk berdasarkan
kriteria-kriteria tertentu. Dimana dari data yang sudah dikelompokkan
berdasarkan kriteria tersebut dapat digunakan sebagai acuan pemerintah dalam
mengadakan pembangunan pada wilayah tersebut bila memang dirasa perlu.
Berikut adalah data akhir daripada data yang
mempengaruhi dinamika penduduk pada kelurahan Cokrodiningratan,
Yogyakarta :
1.
Desa/Kelurahan : Conkrodiningratan
2. Nomor
Kode
: 34.
71.130.003
3. Kecamatan : Jetis
4. Kabupaten/
Kotamadya Dati II : Yogyakarta
5. Propinsi Dati I : Daerah
Istimewa Yogyakarta
6. Keadaan data tahun
: 2006
III. KEPENDUDUKAN
No
|
Uraian
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
|
|
|
|
|
1
|
Jumlah
Penduduk menurut jenis kelamin
|
6.881
|
6288
|
13. 169
|
|
|
|||
2
|
Jumlah
Penduduk menurut
|
|
|
|
|
a.
WNI
|
6.851
|
6.251
|
13.102
|
|
b.
WNA
|
30
|
37
|
67
|
|
|
|||
3
|
Jumlah
Penduduk menurut Agama
|
|
|
|
|
a.
Islam
|
|
|
8.370
|
|
b.
Kristen
|
|
|
1.443
|
|
c.
Katholik
|
|
|
3.237
|
|
d.
Hindu
|
|
|
20
|
|
e.
Budha
|
|
|
99
|
|
|
|||
4
|
Jumlah
Penduduk menurutUsia
|
|
|
|
|
a.
Kelompok
Pendidikan
|
|
|
|
|
Ø 00 – 03 Tahun
|
|
|
291
|
|
Ø 04 – 06 Tahun
|
|
|
512
|
|
Ø 07 – 12 Tahun
|
|
|
999
|
|
Ø 13 – 15 Tahun
|
|
|
689
|
|
Ø 16 - 18 Tahun
|
|
|
776
|
|
Ø 19 - Keatas
|
|
|
9.902
|
|
b.
Kelompok Tenaga Kerja
|
|
|
|
|
Ø 10 – 14 Tahun
|
|
|
720
|
|
Ø 15 – 19 Tahun
|
|
|
1.631
|
|
Ø 20 – 26 Tahun
|
|
|
2.497
|
|
Ø 27 – 40 Tahun
|
|
|
3.255
|
|
Ø 41 – 56 Tahun
|
|
|
1.730
|
|
Ø 57 – Keatas
|
|
|
2.110
|
|
|
No
|
Uraian
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Jumlah
|
5
|
Jumlah
penduduk menurut tingkat lulusanpendidikan umum
|
|
|
|
|
a.
Taman Kanak-kanak
|
|
|
732
|
|
b.
Sekolah Dasar
|
|
|
4.996
|
|
c.
SMP/SLTP
|
|
|
3.243
|
|
d.
SMA/SLTA
|
|
|
2.726
|
|
e.
Akademi/D1 – D3
|
|
|
649
|
|
f.
Sarjana (S1- S3)
|
|
|
511
|
|
|
|||
6
|
Jumlah
penduduk menurut mata pencaharian
|
|
|
|
|
a.
Pegawai Negeri Sipil
|
|
|
810
|
|
b.
ABRI
|
|
|
143
|
|
c.
KaryawanSwasta
|
|
|
3.254
|
|
d.
Wiraswasta/Pedagang
|
|
|
1.846
|
|
e.
Tani
|
|
|
-
|
|
f.
Pertukangan
|
|
|
200
|
|
g.
Buruh Tani
|
|
|
-
|
|
h.
Pensiunan
|
|
|
649
|
|
i.
Nelayan
|
|
|
-
|
|
j.
Pemulung
|
|
|
-
|
|
k.
Jasa
|
|
|
183
|
|
|
|||
7
|
Jumlah
Penduduk menurutmutasi penduduk
|
|
|
|
|
a.
Lahir
|
42
|
40
|
82
|
|
b.
Mati
|
17
|
29
|
46
|
|
c.
Datang
|
58
|
64
|
122
|
|
d.
Pindah
|
54
|
66
|
120
|
|
|
sumber : bps.go.id/yogyakarta
BAB
III
PENUTUP
Pertumbuhan
penduduk merupakan salah satu factor yang penting dalam masalah social ekonomi
dan masalah penduduk. Jumlah penduduk akan berpengaruh terhadap kondisi social
ekonomi suatu daerah. Apabila pertumbuhan penduduk pada suatu daerah tidak
terkontrol, maka akan terjadi peledakan penduduk. Dimana dari peledakan
penduduk tersebut akan muncul berbagai masalah tentang kependudukan yang lain.
Ledakan penduduk merupakan akibat
dari pertumbuhan penduduk yang sangat cepat.Dampaknya adalah pada kehidupan
social-ekonomi masyarakat.Yakni meningkatnya jumlah pengangguran, kekurangan
pangan yang menyebabkan kelaparan dan gizi rendah, tingkat kemiskinan semakin
meningkat, terjadinya polusi dan kerusakan lingkungan, kesehatan dan perumahan
sukar diperoleh.
Metode
pencatatan seperti yang dilakukan menurut saya cukup baik dan cukup efisien.
Karena dengan data kependudukan tersebut akan lebih mudah dalam pengerjaannya
maupun pengkajiannya.Akan tetapi pencatatan pada setiap daerah yang saya lihat
masih berbeda-beda.Apakah tidak sebaiknya dalam pencatatan data dilakukan
kesamaan agar pencari data/pelanggan tidak merasa bingung karena perbedaan-perbedaan
tersebut.Dan untuk petugas pada kelurahan sebaiknya lebih kooperatif bila
melakukan pelayanan.Jangan mempersulit ataupun mempersulit pelanggan dalam
membuat atau mendaftarkan data.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar