Senin, 05 November 2012

Dinamika Penduduk


BAB I

PENDAHULUAN


Dalam suatu wilayah yang memiliki penduduk tentu saja terdapat perubahan-perubahan.Dimana perubahan yang dimaksud disini adalah pertumbuhan penduduk suatu wilayah yang dipengaruhi oleh varibel utama Demografi.Yakni fertilitas, mortalitas, dan migrasi dimana ketiga variable tersebut sangat berpengaruh terhadap dinamika penduduk pada wilayah tersebut.
Dalam mengkaji dinamika penduduk tersebut maka diperlukan sebuah metode agar lebih mudah pengkajiannya.Tedapat metode pencacahan yang menghasilkan suatu data dalam rangka untuk mempelajari suatu dinamika penduduk wilayah tersebut.Karena dengan data dinamika penduduk tersebut bisa digunakan sebagai tolok ukur pembangunan suatu bangsa.Dengan data tersebut maka akan mudah mengkaji kematian, kelahiran, dan perpindahan penduduk yang ada. Sehingga warga tersebut diakui sebagai warga mana.Dalam pembahasan ini saya ingin mengungkapakan dinamika penduduk yang terdapat pada kelurahan Cokrodiningratan, Yogyakarta.
Dalam karya ilmiah ini akan dibahas beberapa rumusan permasalahan sebagai berikut:
1.      Apakah yang dimaksud dengan dinamika penduduk?
2.      Apa saja yang menjadi factor penentu dinamika penduduk?
3.      Bagaimana dinamika penduduk pada daerah kelurahan            Cokrodiningratan, Yogyakarta?

Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Demografi.Selain itu penyusunan ini juga diharapkan untuk membuka jendela pengetahuan tentang berbagai dinamikapenduduk dan segala hal yang mempengaruhinya. Selain itu  juga, untuk memberikan sedikit informasi tentang dinamika penduduk yang ada di Indonesia dan kota Solo khususnya. Harapan penulis adalah agar makalah ini tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri, akan tetapi bermanfaat juga bagi mereka yang membutuhkan untuk referensi ataupun hanya sekedar bahan bacaan semata.

PEMBAHASAN



Dinamika penduduk adalah perubahan keadaan penduduk.Perubahan perubahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal.Dinamika atau perubahan lebih cenderung pada perkembangan jumlah penduduk suatu Negara atau wilayah tersebut. Jumlah penduduk tersebut dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survey penduduk. Sensus pertama dilaksanakan pada tahun 1930 pada zaman Hindia Belanda. Sedangkan sensus yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dimulai pada tahun 1961,1971, 1980, 1990, 2000, dan yang terakhir tahun 2010.
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu factor yang penting dalam masalah social ekonomi dan masalah penduduk. Jumlah penduduk akan berpengaruh terhadap kondisi social ekonomi suatu daerah.



Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu yaitu bertambah atau berkurang. Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu :
a.       Kelahiran (natalitas)
b.      Kematian (mortalitas)
c.       Migrasi (perpindahan)
Jumlah kelahiran dan kematian sangat menentukan dalam pertumbuhan penduduk Indonesia, oleh karena itu kita perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelahiran dan kematian.  Faktor yang menunjang dan menghambat kelahiran (natalitas) di Indonesia adalah sebagai berikut:

Ø  Kelahiran (fertilitas)
Pengukuran tingkat kelahiran ini sulit untuk dilakukan, karena banyak bayi-bayi yang yang meninggal beberap saat kelahiran tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati.
Tinggi rendahnya tingkat kelahiran dalam suatu kelompok penduduk tergantung pada struktur umur, penggunaan alat kontrasepsi, pengangguran, tingkat pendidikan, status pekerjaan wanita serta pembangunan ekonomi.

a.       Penunjang Kelahiran (Pro Natalitas) antara lain :
1.       Kawin usia muda
2.       Pandangan “banyak anak banyak rezeki”
3.       Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah
4.       Anak merupakan penentu status social
5.       Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.
b.      Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas) antara lain :
1.       Pelaksanan Program Keluarga Berencana (KB)
2.       Penundaan usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan
3.       Semakin banyak wanita karir.
Penggolongan angka kelahiran kasar (CBR) :
1.       angka kelahiran rendah apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk
2.       angka kelahiran sedang, apabila antara 30 – 40 per 1000 penduduk
3.       angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk

Ø  Kematian (mortalitas)
Ada beberapa tingkat kematian, yaitu tingkat kematian kasar(crude death rate) dan tingkat kematian khusus(age specific death rate).
Tingkat kematian kasar (crude death rate) adalah banyaknya orang yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut.
Tingkat kematian khusus (age specific death rate) dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain umur, jenis kelamin, pekerjaan.
Faktor yang menunjang dan menghambat kematian (mortalitas) di Indonesia, adalah sebagai berikut :
a.       Penunjang Kematian (Pro Mortalitas) antara lain :
1.       Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
2.       Fasilitas kesehatan yang belum memadai
3.       Keadaan gizi penduduk yang rendah
4.       Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir
5.       Peparangan, wabah penyakit, pembunuhan
b.      Penghambat Kematian (Anti Mortalitas) antara lain :
1.       Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan
2.       Fasilitas kesehatan yang memadai
3.       Meningkatnya keadaan gizi penduduk
4.       Memperbanyak tenaga medis seperti dokter, dan bidan
Penggolongan angka kelahiran kasar :
1.       angka kematian rendah apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk
2.       angka kematian sedang, apabila antara 10 – 20 per 1000 penduduk
3.       angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk


Ø  Migrasi Penduduk
Migrasi merupakan akibat dari keadaan lingkungan alam yang  kurang menguntungkan. Sebagai akibat dari keadaan alam yang kurang menguntungkan menimbulkan terbatasnya sumber daya yang mendukung penduduk di daerah tersebut.
Yang perlu diperhatikan seorang migran dalam menentukan keputusan untuk pindah ke daerah lain yaitu factor persediaan sumber daya alam, factor lingkungan social budaya, factor potensi ekonomi. Dengan mengetahui factor-faktor dimuka, setidaknya terhindar dari akibat negative.
Untuk mengetahui pertumbuhan penduduk suatu daerah cepat atau lambat dilihat dari bentuk piramida penduduk. Karena dengan melihat bentuk piramida penduduk akan diketahui mengenai perbandingan jumlah penduduk anank-anak, dewasa, dan orang tua pada wilayah yang bersangkutan.
Keadaan struktur penduduk yang berbeda-beda akan menunjukkan bentuk pyramida yang berbeda pula. Struktur penduduk ada tiga jenis, yaitu piramida penduduk muda, piramida stasioner, dan piramida penduduk tua.
Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap).Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.

1.      Jenis-jenis Migrasi
a.       Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara  lainnya.
1)      Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran
2)      Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigrant
3) Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya
b.      Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu Negara.
1) Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap.

2) Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke pulau yang jarang penduduknya di dalam wilayah republik Indonesia. Transmigrasi pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh pemerintah Belanda yang dikenal dengan nama kolonisasi.
1. Transmigrasi Khusus, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan degan tujuan tertentu, seperti penduduk yang terkena bencana alam dan daerah yang terkena pembangunan proyek
2. Transmigrasi Spontan (swakarsa), yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seseorang atas kemauan dan biaya sendiri
3. Transmigrasi Lokal, yaitu transmigrasi dari suatu daerah ke daerah yang lain dalam propinsi atau pulau yang sama
4. Transmigrasi Umum, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai oleh pemerintah

3)      Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi. Selain jenis migrasi yang disebutkan di atas, terdapat jenis migrasi yang disebut evakuasi. Evakuasi adalah perpindahan penduduk yang yang terjadi karena adanya ancaman akibat bahaya perang, bencana alam dan sebagainya. Evakuasi dapat bersifat nasional maupun internasional.



Observasi ini merupakan rujukan dalam pembuatan laporan dinamika penduduk yang menggunakan data statis yang berupa data umum, luas daerah / wilayah, kelembagaan desa/kelurahan, prasarana pemerintahan desa / kelurahan, pemerintahan kecamatan, prasarana pengairan, sarana kapal/perahu, prasarana/sarana pengangkutan dan komunikasi, sarana jalan dan jembatan, sarana perekonomian, jumlah perusahaan /usaha, fasilitas perkreditan, sarana sosial/budaya, pembangunan. Selain itu ada pula data dinamis yang berupa pemerintahan kecamatan, kependudukan, keagrariaan, tanam –tanaman, data pangan, pertambangan, perikanan, transportasi, bidang polkam, pemilu.Akan tetapi data yang saya ambila hanya data mengenai kependudukan.Karena observasi disini hanya ditujukan pada dinamika penduduk dimana dinamika penduduk hanya dipengaruhi oleh kelahiran, kematian, dan migrasi.

Data-data tersebut dicatat oleh badan pusat statistic melalui pencacahan dengan sensus maupun survey yang kemudian ketika data tersebut jadi, tanggung jawab data tersebut kemudian menjadi milik kelurahan atapun kecamatan dimana pada setiap akhir tahun direkap untuk dijadikan laporan tahunan.
Data-data kependudukan ini sangat penting adanya, dikarenakan dengan data ini akan diketahui jumlah penduduk berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Dimana dari data yang sudah dikelompokkan berdasarkan kriteria tersebut dapat digunakan sebagai acuan pemerintah dalam mengadakan pembangunan pada wilayah tersebut bila memang dirasa perlu.
Berikut adalah data akhir daripada data yang mempengaruhi dinamika penduduk pada kelurahan Cokrodiningratan, Yogyakarta :


































1. Desa/Kelurahan                                : Conkrodiningratan
2. Nomor Kode                                   : 34. 71.130.003
3. Kecamatan                                       : Jetis
4. Kabupaten/ Kotamadya Dati II         : Yogyakarta
5. Propinsi Dati I                                  : Daerah Istimewa Yogyakarta
6. Keadaan data tahun                          : 2006


III. KEPENDUDUKAN

No
Uraian
Laki-laki
Perempuan
Jumlah





1
Jumlah Penduduk menurut jenis kelamin
6.881
6288
13. 169


2
Jumlah Penduduk menurut




a.       WNI
6.851
6.251
13.102

b.      WNA
30
37
67


3
Jumlah Penduduk menurut Agama




a.       Islam


8.370

b.      Kristen


1.443

c.       Katholik


3.237

d.      Hindu


20

e.       Budha


99


4
Jumlah Penduduk menurutUsia




a.       Kelompok Pendidikan




Ø  00 – 03 Tahun


291

Ø  04 – 06 Tahun


512

Ø  07 – 12 Tahun


999

Ø  13 – 15 Tahun


689

Ø  16 - 18 Tahun


776

Ø  19 - Keatas


9.902

b.      Kelompok Tenaga Kerja




Ø  10 – 14 Tahun


720

Ø  15 – 19 Tahun


1.631

Ø  20 – 26 Tahun


2.497

Ø  27 – 40 Tahun


3.255

Ø  41 – 56 Tahun


1.730

Ø  57 – Keatas


2.110



                   

No
Uraian
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
5
Jumlah penduduk menurut tingkat lulusanpendidikan umum




a.       Taman Kanak-kanak


732

b.      Sekolah Dasar


4.996

c.       SMP/SLTP


3.243

d.      SMA/SLTA


2.726

e.       Akademi/D1 – D3


649

f.        Sarjana (S1- S3)


511


6
Jumlah penduduk menurut mata pencaharian




a.       Pegawai Negeri Sipil


810

b.      ABRI


143

c.       KaryawanSwasta


3.254

d.      Wiraswasta/Pedagang


1.846

e.       Tani


-

f.        Pertukangan


200

g.       Buruh Tani


-

h.       Pensiunan


649

i.         Nelayan


-

j.        Pemulung


-

k.      Jasa


183


7
Jumlah Penduduk menurutmutasi penduduk




a.       Lahir
42
40
82

b.      Mati
17
29
46

c.       Datang
58
64
122

d.      Pindah
54
66
120



                                                                        sumber  : bps.go.id/yogyakarta









BAB III

PENUTUP




Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu factor yang penting dalam masalah social ekonomi dan masalah penduduk. Jumlah penduduk akan berpengaruh terhadap kondisi social ekonomi suatu daerah. Apabila pertumbuhan penduduk pada suatu daerah tidak terkontrol, maka akan terjadi peledakan penduduk. Dimana dari peledakan penduduk tersebut akan muncul berbagai masalah tentang kependudukan yang lain.

Ledakan penduduk merupakan akibat dari pertumbuhan penduduk yang sangat cepat.Dampaknya adalah pada kehidupan social-ekonomi masyarakat.Yakni meningkatnya jumlah pengangguran, kekurangan pangan yang menyebabkan kelaparan dan gizi rendah, tingkat kemiskinan semakin meningkat, terjadinya polusi dan kerusakan lingkungan, kesehatan dan perumahan sukar diperoleh.


Metode pencatatan seperti yang dilakukan menurut saya cukup baik dan cukup efisien. Karena dengan data kependudukan tersebut akan lebih mudah dalam pengerjaannya maupun pengkajiannya.Akan tetapi pencatatan pada setiap daerah yang saya lihat masih berbeda-beda.Apakah tidak sebaiknya dalam pencatatan data dilakukan kesamaan agar pencari data/pelanggan tidak merasa bingung karena perbedaan-perbedaan tersebut.Dan untuk petugas pada kelurahan sebaiknya lebih kooperatif bila melakukan pelayanan.Jangan mempersulit ataupun mempersulit pelanggan dalam membuat atau mendaftarkan data.












DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar